NGAWI, LENSAMEDIA.COM- Pasca kelangkaan minyak goreng (Migor) di mini market dan pasar, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meminta agar Polri melalui Satuan Tugas (Satgas) Pangan di tingkat pusat maupun daerah untuk membantu dalam hal pengawalan, pengawasan dan proses pendistribusiannya ke pasaran.
Hal tersebut disampaikan Kapolri saat melakukan serangkaian kunjungan kerjanya dalam memastikan ketersediaan minyak goreng curah dan harga penjualan kepada masyarakat sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan Pemerintah, Senin (21/3).
"Saya minta Bhabinkamtibmas untuk melaksanakan pengecekan ke semua pasar tradisional. Sehingga kita bisa koordinasi dengan rekan-rekan produsen dan distributor juga Kementerian terkait untuk memastikan semua sesuai aturan," ujar Sigit.
Untuk itulah, Polsek Jogorogo gencar melakukan pemantauan ketersediaan dan harga Migor kemasan dan curah dipasaran seperti yang digelar pada hari Selasa tanggal 22 Maret 2022 dengan menurunkan seluruh personel bhabinkamtibmas di setiap kelurahan di wilayah hukumnya, salah satunya di toko Barokah di Desa Jaten, Kecamatan Jogorogo.
"Pemantauan ini digelar untuk meminimalisir kemungkinan adanya pihak-pihak nakal yang mencoba memanfaatkan momentum jelang bulan Ramadhan untuk menimbun minyak goreng," terang Kapolsek Jogorogo IPTU Nur Hidayat.
Selain itu, menurut IPTU Nur Hidayat, dalam kegiatan tersebut pihaknya juga menyampaikan himbauan kepada masyarakat agar tidak mengemas kembali minyak curah dan tetap jaga kekompakan dan Prokes Covid-19, sehingga bisa terjalin kemitraan antara Polri dan warga.
"Dari hasil pantauan kami, stok minyak goreng di toko Barokah masih normal, tidak kita temukan minyak goreng cuhah, ada 10 stok 10 Migor merk Sovia kemasan 1 liter dengan harga Rp. 23.000,- perliter dan 10 stok Migor Fortune kemasan 1 liter Rp 24.000,- perliter," pungkasnya.(Hms/Red)